Foto: Oddity Central
PHILMONT - Alkitab dengan tulisan tangan adalah hal yang biasa sebelum ditemukannya mesin cetak, tapi ketika ini hal tersebut dianggap langka. Philip Patterson menghabiskan waktu selama empat tahun untuk menyalin setiap kata dalam Alkitab King James dengan tangan.
Philip Patterson bukanlah orang yang paling kuat agama di dunia. Dia pergi ke gereja secara teratur, tapi dia tidak pernah sangat bersemangat ketika melakukan aksi keagamaannya ini.
lelaki dari Philmont, New York, Amerika Syarikat ini mengatakan bahawa dia melakukan hal ini kerana keinginan tinggi untuk mempelajari Alkitab lebih mendalam. Patterson memulai rencana menulis Alkitab pada 2007 ketika temannya, Mohammed mengatakan kepadanya bahawa umat Islam memiliki tradisi menuliskan Quran.
Patterson menjawab bahawa Alkitab mungkin akan sangat lama untuk diselesaikan, tapi Muhammad mengatakan bahawa tidak ada alasan untuk tidak melakukannya.
"Keesokan harinya saya memulainya dengan menggunakan pena, pensil, dan kertas. Saya juga tidak ingin mengurungkan niat saya dan melihat ke belakang," kata Philip, seperti dikutip Oddity Central, Selasa (14/5/2013).
Awalnya Patterson bertinjauan menyalin lima kitab pertama dari Alkitab pada 2007. Dua tahun kemudian, dia mulai menulis seluruh Alkitab King James. Patterson menyalin kata-kata dalam Alkitab King James yang mengandung kurang lebih 788,000 perkataan pada 2,400 halaman kertas kosong di sebuah meja kayu di samping tempat tidurnya.
Dia menulis sampai 14 jam sehari, tapi penyakit AIDS dan anemia mengacaukan jadual menulisnya, sehingga dia hanya menulis antara enam sampai delapan jam.
"Saya percaya bahawa Alkitab ini akan berakhir indah dan sangat menggembirakan kalau sudah saya selesaikan," kata Patterson.
Patterson mengatakan bahawa Kitab Rut adalah yang sangat menyenangkan, kerana itu adalah kisah orang yang bertindak dengan setia dan melakukan hal yang benar.
Lelaki berusia 63 tahun ini tidak menyukai ketika harus menulis mengenai pembunuhan, wabah penyakit dan jenis kekerasan lainnya dalam Alkitab. Setelah ribuan jam menulis, dia menyimpulkan bahawa Alkitab tidak hanya sebuah sekelompok cerita dari ribuan tahun yang lalu, tapi itu benar-benar sangat menakjubkan.
"Setiap hari ketika saya menulis, saya menemukan sesuatu yang baru dan memperluas fikiran saya lebih dan lebih. Saya tidak dengan mudah menjadi orang yang religius, tapi saya dapat menjadi manusia yang seutuhnya," ungkap Patterson. (faj)okezone.com
Philip Patterson bukanlah orang yang paling kuat agama di dunia. Dia pergi ke gereja secara teratur, tapi dia tidak pernah sangat bersemangat ketika melakukan aksi keagamaannya ini.
lelaki dari Philmont, New York, Amerika Syarikat ini mengatakan bahawa dia melakukan hal ini kerana keinginan tinggi untuk mempelajari Alkitab lebih mendalam. Patterson memulai rencana menulis Alkitab pada 2007 ketika temannya, Mohammed mengatakan kepadanya bahawa umat Islam memiliki tradisi menuliskan Quran.
Patterson menjawab bahawa Alkitab mungkin akan sangat lama untuk diselesaikan, tapi Muhammad mengatakan bahawa tidak ada alasan untuk tidak melakukannya.
"Keesokan harinya saya memulainya dengan menggunakan pena, pensil, dan kertas. Saya juga tidak ingin mengurungkan niat saya dan melihat ke belakang," kata Philip, seperti dikutip Oddity Central, Selasa (14/5/2013).
Awalnya Patterson bertinjauan menyalin lima kitab pertama dari Alkitab pada 2007. Dua tahun kemudian, dia mulai menulis seluruh Alkitab King James. Patterson menyalin kata-kata dalam Alkitab King James yang mengandung kurang lebih 788,000 perkataan pada 2,400 halaman kertas kosong di sebuah meja kayu di samping tempat tidurnya.
Dia menulis sampai 14 jam sehari, tapi penyakit AIDS dan anemia mengacaukan jadual menulisnya, sehingga dia hanya menulis antara enam sampai delapan jam.
"Saya percaya bahawa Alkitab ini akan berakhir indah dan sangat menggembirakan kalau sudah saya selesaikan," kata Patterson.
Patterson mengatakan bahawa Kitab Rut adalah yang sangat menyenangkan, kerana itu adalah kisah orang yang bertindak dengan setia dan melakukan hal yang benar.
Lelaki berusia 63 tahun ini tidak menyukai ketika harus menulis mengenai pembunuhan, wabah penyakit dan jenis kekerasan lainnya dalam Alkitab. Setelah ribuan jam menulis, dia menyimpulkan bahawa Alkitab tidak hanya sebuah sekelompok cerita dari ribuan tahun yang lalu, tapi itu benar-benar sangat menakjubkan.
"Setiap hari ketika saya menulis, saya menemukan sesuatu yang baru dan memperluas fikiran saya lebih dan lebih. Saya tidak dengan mudah menjadi orang yang religius, tapi saya dapat menjadi manusia yang seutuhnya," ungkap Patterson. (faj)okezone.com
0 komentar:
Posting Komentar